Berita Desa Birokrasi Hukum Investigasi Kriminal NASIONAL Paralegal TNI -POLRI

LSM Pentas Gugat Indonesia Bergerak Protes Dugaan Kasus Hukum Pidana Korupsi Stop Mafia Hukum di Kabupaten Madiun

Madiun,Sinarpolitan.com – Puluhan Masyarakat anti korupsi bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pentas Gugat Indonesia (PGI) kembali Bergerak turun ke jalan. Serta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur ,Aksi demo sebagai bentuk protes atas laporan – laporan PGI terkait dugaan korupsi yang terkesan jalan ditempat atau tidak segera ditindaklanjuti proses hukumnya.Kamis (15/9/2022).

Sebagian contoh yang telah dilaporkan PGI tersebut antara lain yaitu, dugaan korupsi dana Pilkades serentak tahun 2021, korupsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun terkait pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di beberapa titik catatan dugaan korupsi pekerjaan Dinas PUPR Kabupaten Madiun pada proyek rehabilitasi pintu air Desa Singgahan.

Kasus dugaan korupsi distribusi pupuk bersubsidi bagi petani tahun 2019
sudah memeriksa 250 saksi Penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun tak kunjung menetapkan tersangka dalam Kerugian negara Selanjutnya Pemeriksaan 80 ketua lembaga pendidikan kasus terkait yang mengelola anggaran bansos itu.

Massa pendemo ber iringan menggunakan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 mulai dari Desa Purwosari menuju Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun. Poster – poster bertuliskan ‘Kajari Out’ dibentangkan para pendemo sebagai wujud ketidakpuasan atas kinerja tim Kajari Madiun.

Dalam orasinya, PGI secara tegas menyampaikan agar Kajari, Kasie Pidana Khusus dan Kasie Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun mempercepat proses pengajuan mutasi dan keluar dari wilayah Kabupaten Madiun. Tuntutan ini sebagai upaya agar potensi penyelesaian kasus-kasus korupsi bisa dipercaya, jujur dan tuntas.

“Kami pastikan, bahwa kami akan menunggu respon dari Kejari Madiun. Apabila tidak ada respon, maka kami akan melangkah lebih luas lagi,”tegas Sudjono, Koordinator PGI sekaligus orator unjuk rasa.

Dengan lantang, Sudjono juga meneriakkan seharusnya Kajari Kabupaten Madiun mampu menegakkan hukum dengan kinerja yang transparan dan cekatan.

“Korupsi adalah persoalan mental, baik mental pelaku maupun penegak hukumnya. Kami rindu penegak hukum yang jujur, Stop Mafia hukum di Kabupaten Madiun!! Mafia hukum,Rakyat Lawan , hukum saja!!” teriak Sudjono

Relawan PGI juga melakukan beberapa aksi unik sebagai bentuk sindiran keras untuk penegak hukum. Antara lain aksi tabur garam sebagai bentuk penangkal energi negatif , tabur bunga yang menggambarkan bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan hingga pemberian parcel berisi aneka jamu penguat daya tahan tubuh yang bermaksud untuk mengingatkan Kejari agar selalu sehat dalam penanganan setiap kasus.

Paket jamu tersebut diterima pihak Kejari Kabupaten Madiun yang diwakili oleh Kasie Intelijen, Arief Faturrohaman. Pihak Kejari menerima baik apa yang disampaikan oleh PGI, namun pihaknya mengaku bahwa kinerjanya terkendala dengan minimnya SDM.

“Saya senang, PGI telah menyampaikan aspirasinya, kami bersyukur juga. Kami itu sudah melakukan penyelidikan, tapi kita tunggu, ya sabar dulu, tidak bisa terburu – buru. Karena ini tidak sama dengan menangani kasus pidana umum,” ungkapnya.

“Kami berterima kasih juga, kami juga sedang berusaha dengan kemampuan kita yang seperti ini, yang tidak banyak pasukannya. Apalagi kita juga harus mengumpulkan bukti-bukti,” imbuhnya.

Disampaikan Arif bahwa saat ini Kajari Kabupaten Madiun tengah berada di luar kota untuk menghadiri undangan acara serah terima Kajari se-Provinsi Jawa Timur.(Red/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *