Ponorogo,Sinarpolitan.com – masyarakat Kabupaten Ponorogo pecinta pacuan kuda terobati. Setelah 7 tahun vakum, gelaran pacuan kuda Kejuaraan Eyang Katong ke-8 kembali digelar. Bertempat di lapangan Nongkodono Kecamatan Kauman, kejuaraan pacuan kuda itu digelar selama 2 hari, yakni pada tanggal 23-24 Juli 2022.
kejuaraan yang memperebutkan piala bupati ini, diikuti oleh 70 peserta. Tidak hanya berasal dari lokal Ponorogo, peserta juga berasal dari luar daerah. Seperti dari Solo, Salatiga, Madiun, Pacitan, dan Malang. “Ada 16 kelas yang kita buka pada kejuaraan kali ini. Pada Sabtu (23/07/2022) kemarin ada 6 kelas dan hari ini 10 kelas,” kata ketua panitia, Bayu Mardianto, Minggu (24/07/2022).
Yang menarik pada kejuaraan kali ini, kata Bayu bahwa ada kelas memanah berkuda dan kelas kuda asli Indonesia yang sebelumnya belum pernah digelar di Kabupaten Ponorogo. “Ada kelas memanah berkuda juga, dan ada kelas yang belum pernah ada di Ponorogo sebelumnya, yakni kelas kuda asli Indonesia,” ungkap Bayu.
Meski sempat vakum selama 7 tahun, antusiasme warga Ponorogo untuk menonton kejuaraan pacuan kuda itu cukup tinggi. Ribuan orang memadati lapangan pacuan kuda di Desa Nongkodono ini. “Untuk hari Sabtu kemarin ada 1.700 penonton, hari ini ada peningkatan pastinya. Tetapi belum ada laporan, berapa jumlahnya,” katanya.
Bayu menambahkan lamanya kejuaraan ini tidak diadakan, berdampak pada menurunnya warga Ponorogo yang memelihara kuda. Jika dulu ada 30 orang yang memelihara, kini hanya tinggal 20 orang saja. Dengan adanya kejuaraan ini, Bayu berharap minat warga yang memelihara kuda juga mengalami peningkatan lagi.
“Dulu yang ikut pacuan kuda untuk lokal Ponorogo bisa mencapai 30 lebih, sekarang sudah sangat berkurang. Semoga kejuaraan pacuan kuda ini, nanti bisa digelar setiap tahunnya,(Red/Asep Pratama)