Berita Desa Investigasi Paralegal Politik

Tan Malaka di Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun

Madiun,Sinarpolitan.com-Ditahannya Tan Malaka di Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun adalah buntut dari aksi Tan Malaka dalam kudeta 3 juli 1946 yang mana mengakibatkan Tan Malaka ditahan di beberapa kota salah satunya di Madiun, penahanan Tan Malaka di Madiun ini oleh Soemarsono di sebutkan sebagai upaya pemerintah (Amir Syarifuddin) untuk mengamankan Tan Malaka Dan kawan-kawan dari upaya pembebasan paksa pengikut Tan Malaka, karena pengikut Tan Malaka di Madiun tidak begitu mendominasi. Disisi lain Jarak antara Madiun dengan Jogjakarta cukup dekat.Selasa (26/10/2021)

Penahanan Tan Malaka bersama Soekarni, Pandu, Abikoesno Cokrosujoso dan bersama tiga puluh delapan tahanan di Rumah Tahanan Madiun terjadi pada 26 November 1947 hingga bulan Mei 1948.
Ketika dipenjara di Madiun, Tan Malaka dan kawan-kawannya diperlakukan dengan baik karena penahanan di Madiun tidak seperti saat dipenjara di Ponorogo yang minim fasilitas.

Di Rumah Tahanan Madiun untuk urusan makanan para tahanan termasuk Tan Malaka terpenuhi dengan baik dan fasilitasnya cukup baik, bisa dibilang memuaskan. Misalnya Tahanan Madiun yang dijaga oleh tentara divisi Siliwangi itu memperbolehkan menerima kunjungan dari istri dan anak-anak mereka. Para penjaga di Rumah Tahanan Madiun itu begitu ramah pada para tahanan, lalu tahanan sesekali berjalan-jalan menuju rumah sakit dengan santai dan dapat berbicara bebas meskipun dikawal oleh pasukan dari Rumah Tahanan Militer Madiun.

Pada tanggal 20 januari 1948 empat tahanan seperti Tan Malaka, Abikoesno, Darwis dan soebandi ingin pergi kerumah sakit, mereka di fasilitasi dan diberi pilihan naik dokar atau jalan kaki, setibanya keempat tahanan ini datang ke rumah sakit. Mereka diberi makanan berupa roti dan makanan-makanan lain, bahkan rokok. Tan Malaka oleh kepala Polisi Tentara diberi fasilitas untuk membuat tulisan, meskipun tidak ada koleksi buku dalam penjara. Namun di Rumah Tahanan Militer Madiun itu Tan Malaka mendapat ruangan untuk menulis dan ia dapat mengumumkan karangan-karangan di surat-surat kabar dengan nama samaran.

Tan Malaka menulis tulisan-tulisan tersebut dengan nama samaran, ditempat itu juga Tan malaka bisa menulis buku dengan modal ingatannya karena keterbatasan buku. tulisan-tulisan yang sudah dibuat oleh Tan malaka dipenjara Madiun diantaranya Minimum Program yang selesai ditulis bulan Maret 1948, Greliya Politik dan Ekonomi (GERPOLEK) yang selesai pada 17 Mei 1948 dan Dari Penjara ke Penjara Jilid III yang proses penulisannya dimulai di Madiun.(Red/Adv)

Daftar Pustaka

Buku
Malaka, Tan. 2000, Dari Penjara Ke Penjara Jilid III, Jakarta: TePLoK Press.

Poeze, A. Harry. 2010, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3: Maret 1947-Agustus 1948, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV.

Poeze, A. Harry. 2010 , Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 4: September 1948-Desember 1949, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV
Setiawan, Hersri. 2003, “Negara Madiun? Kesaksian Soemarsono Pelaku Perjuangan”, FuSPAD.

Koran
07 Januari 1948. Politieke Gevangenen Te Madioen. De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad

08 Januari 1948. 36 orang tahanan politik di Madioen. Pelita Rakyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *