Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarikatuh.
Madiun,Sinarpolitan.com-Allah telah mengajarkan hamba-Nya untuk menolak kejelekan dengan cara yang lebih baik. Allah berfirman:
ولا تستوي الحسنة ولا السيئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم * وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejelekan itu, tolaklah (kejelekan) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.Sabtu 4 September 2021).
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang memiliki keuntungan yang besar.” (Fusshilat: 34-35)
Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhuma berkata:
أمر الله المؤمنين بالصبر عند الغضب، والحلم والعفو عند الإساءة، فإذا فعلوا ذلك عصمهم الله من الشيطان، وخضع لهم عدوُّهم، كأنه وليّ حميم
“Allah memerintahkan kaum mukminin untuk bersabar ketika ada yang membuatnya marah, bijaksana dan memaafkan ketika ada yang membikinnya sakit hati. Bila setiap hamba mengupayakan hal seperti itu maka Allah akan melindungi dirinya dari gangguan syaithon serta menundukkan musuh-musuhnya. Bahkan yang semula bermusuhan tiba-tiba berubah menjadi kawan yang setia.” (Tafsir Ath-Thobari 21/471)
Orang-orang yang dianugerahi sikap arif (bijak) seperti ini hanyalah orang-orang yang besar kesabarannya. Karena merespon kejelekan orang dengan kebaikan bukanlah perkara yang mudah bagi jiwa dan tidak setiap orang mampu melakukannya.
Para Ulama juga menasehatkan di antara kiat bersabar adalah dengan banyak mengingat Allah. Abdullah bin ‘Aun bin Arthoban Al-Bashri (150 H) berkata:
ذكر الناس داء وذكر الله دواء
“Mengingat-ingat (perlakuan jelek) orang kepada kita adalah penyakit sedangkan mengingat Allah adalah obat.”
Kata Al-Imam Adz-Dzahabi, “Demi Allah! yang aneh dari kita dan termasuk kebodohan kita adalah bagaimana bisa kita tinggalkan obat lalu mencari penyakit!”
Semoga bermanfaat Aamiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.