Madiun,Sinarpolitan.com–Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi perhatian khusus pada komoditas porang yang kini tengah jadi primadona. Saat ini pihaknya tengah merumuskan regulasi perihal porang. Masih dalam proses, sedang dilakukan sinkronisasi dengan Kemendagri,kata Khofifah usai me-launching kredit usaha rakyat (KUR) untuk petani porang di Pendapa Ronggo Djumeno Pemkab Madiun, Minggu (25/4/2021).
Salah satu poin penting dalam regulasi itu adalah larangan ekspor katak. Pertimbangannya, potensi pengembangan porang di Jawa Timur akan berkurang jika bibit porang itu diekspor. Supaya seluruh masyarakat di Jatim punya potensi untuk mengembangkan (porang),ujarnya.
Pertimbangan lain, katak adalah ancang-ancang perluasan pengembangan porang. Sebab, lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) berniat melakukan ekspansi. Sehingga, jangan sampai kekurangan bibit.’Maka perlu dibuatkan perkada (peraturan kepala daerah) itu. Sesegera mungkin didiskusikan dulu, baru diterbitkan,’’ tuturnya.
Khofifah menyebut, banyak nilai tambah dari porang. Hilirisasi porang amat banyak. Mulai untuk bahan kosmetik sampai substitusi nasi beras. Seperti di pendapa kemarin, dia dipameri berbagai olahan porang seperti bakso dan kue. Menurut dia, itu jadi potensi besar dalam pengurangan impor gandum.Selain pasar ekspor tinggi, tradisi menanam porang sudah bagus di daerah. Produksi dan kualitas porang Kabupaten Madiun juga luar biasa,(Adv)