Berita Desa

Pengalaman atau Mengatasi covid -19 Mantan Menkopolhukam Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto Menangani Keluarga

Jakarta,Sinarpolitan.com-Perkenankan saya berbagi pengalaman dalam menangani keluarga & karyawan sebanyak 16 orang yg terpapar Covid19 dalam waktu yang bersamaan.

Dimulai dari kegiatan rutin sehari-hari, menantu saya masih ngantor, disamping itu ada beberapa karyawan termasuk sopir yang pulang ke rumahnya masing2x setelah selesai bekerja di rumah.

3 hari sebelum tgl
18 Nov 2020, menantu saya Septi merasa meriang kayak flu biasa. Sudah diberi antibiotik Zythromax, yang biasanya sembuh setelah makan tablet ini 3 hari @ 1 tablet, ini kok nggak sembuh2x. Tgl 18 Nov, anak saya (isterinya Septi) telpon ke saya kalau dia nggak bisa mencium bau. Saya langsung curiga ini pasti Covid, karena ada di banyak artikel sbg indikasi/simptom terpapar Covid. Langsung 3 orang dewasa yg ada di rumah anak saya Septi siang itu juga saya kirim ke RSAU Esnawan Halim utk swab PCR test. Hasilnya keluar besok sorenya tgl 19 Nov dan semua dinyatakan positif.

Langsung malam itu juga cucu2x dan pengasuh nya saya pindah ke rumah saya, kebetulan lokasi bersebelahan. Anak saya, suaminya, dan keponakan Septi diisolasi di lantai atas, kebetulan cukup luas utk bisa direkayasa agar bisa menerapkan protokolnya. Lantai bawah dikosongkan dan disterilkan.

Karena kami semua banyak dan selalu berinteraksi dengan mereka sebelumnya, tgl 20 Nov seluruh keluarga dan karyawan yg bekerja di rumah saya dan anak saya, harus di swab PCR termasuk cucu2x yg baru berumur 6 bulan sekalipun.
Saya didukung Rumkit Halim yg datang ke rumah, karena sudah sore dan banyak orang (23 orang) yg harus di swab termasuk cucu2x saya. Hasilnya Sabtu malam diberikan dari 24 orang yang di swab ternyata ada 13 orang positif OTG termasuk cucu perempuan saya, dimana semuanya OTG, plus 3 orang yg telah dinyatakan positif tgl 19 nov (anak, menantu dan keponakan). Alhamdulillah saya, isteri, 2 cucu dan 7 karyawan hasilnya negatif, sehingga dapat mengelola dan melayani dan menangani mereka2x yg positif OTG.

Dari 16 orang itu, 4 orang, anak, menantu, cucu, keponakan Septi menjalani Isolasi Mandiri di rumahnya, setelah konsultasi dg RS Esnawan, kebetulan rumah nya 2 lantai jadi bisa di rekayasa distancingnya.
7 orang karyawan yg tinggal di rumah kami, saya kirim ke Wisma Atlit Kemayoran, dan 5 orang di rumah masing2x utk Isolasi Mandiri.

Jadi satu bulan terakhir ini saya benar2x konsentrasi penuh menangani dan mengendalikan bagaimana pelaksanaan Isolasi mandiri bagi mereka yang terpapar positif. Kami juga harus menjaga kondisi kami2x yang negatif ini tetap sehat sambil momong 2 cucu umur 9 th dan 6 bulan . Bersyukur ada 7 orang yg bisa dirawat di Wisma Atlit sehingga banyak meringankan pengelolaan dan penanganan yg positif sehingga saya bisa konsentrasi menangani mereka yg isolasi mandiri dirumah.

Saya harus pastikan supply obat2x-an dan vitamin tidak boleh terputus.
Sangat beruntung dan bersyukur, saya banyak di bantu RSAU Halim, RSPAD Gatot Subroto, Wisma Atlit serta sahabat2x yang simpati memberikan obat2x-an dan vitamin yg di perlukan utk mereka terutama bagi yg isolasi mandiri di rumah.

Dan Satgas Wisma Atlit adalah Mayjen dr Tugas, dulu dinas di RSPAD dan sering interaksi dengan saya terutama kalau ada kasus yang memerlukan tindakan DSA dengan dr Terawan.

Alhamdulillah. Mulai minggu ke 3 setelah isolasi, berangsur-angsur sebagian diantara mereka yg positif sudah negatif setelah 2x swab. Menantu dan Cucu sudah negatif di minggu ke 4.
Alhamdulillah Anak saya di minggu ke 5,Jumat ( 25 Desember 2020) sudah negatif hasil pcr swab test nya.

Saat ini dari 16 orang yg dinyatakan positif 5 mingggu yl, tinggal 3 karyawan sedang dalam proses recovery, menunggu hasil Swab pcr minggu depan.
Kondisi mereka sejauh ini tetap sehat dan baik2x saja tanpa gejala.
Setiap mau Swab test, saya kirim petugas/perawat ke rumah mereka masing bagi yg isolasi di rumah masing2x dan termasuk kerumah anak saya yg juga isolasi di rumah.

Di JKT ada RS yg memberikan layanan Homecare, jadi mereka mengirim petugas medis mendatangi rumah yg akan di swab PCR.

Mengapa saya baru cerita sekarang, terus terang di minggu minggu2x awal itu saya sangat panik dan sangat khawatir, mengingat banyaknya keluarga dan karyawan
(16 orang termasuk anak, mantu dan cucu berumur 4 th) yg terpapar positif.

Sangat susah mencari/tracing dari mana dan dari siapa terpapar nya Covid ini, krn ada banyak faktor…
Alhamdulillah. Sampai saat saya tulis ini 25 Des 2020, sebulan lebih 1 minggu sejak di pastikan positif Covid 19 bulan lalu, dari 16 orang keluarga dan karyawan yg positif terpapar…13 orang sudah *negatif* termasuk anak, menantu, cucu, 2 keponakan saya dan para karyawan.

Tinggal 3 orang karyawan yg isolasi mandiri di rumahnya masing2x yg masih positif.
Kondisi mereka tiap hari saya pantau dan dlm keadaan baik2x saja, tidak ada gejala apapun.
Mereka ini masih dalam pantauan dan pengelolaan saya sampai nanti di nyatakan negatif.

Apa saja yg saya lakukan sejak indikasi awal terpapar sampai sekarang

1. Begitu dinyatakan ada yg positif terpapar Corona, segera malam itu juga saya pisahkan yg terpapar positif dan yg negatif. Bisa dg Isolasi Mandiri di rumah yg statusnya OTG atau gejala ringan (konsultasi dg dokter) sejauh ruangan di rumah memungkinkan.

2. Kirim ke Wisma Atlit kalau tidak bisa di akomodir di rumah, 1 hari kemudian.

3.Menyiapkan obat2an/vitamin spt Azythromicin antibiotik, vit C, D dan E sesuai resep dr satgas Covid RSPAD. Perlu juga tambahan Nasal Spray dan cairan kumur mulut

4.Kalau ada obat herbal Cina Lin Hua Qingwen bagi yg positif perlu juga di siapkan. Kalau gejala semakin memburuk biasanya oleh dokter akan diberi tablet anti virus Avigan atau Favipiravir.

5.Mengukur suhu tubuh dan kadar oksigen semua anggota keluarga baik yg positif maupun negatif dengan termoscan dan oxymeter sehari 2x. Alat ukur ini bisa beli on line.

6.Berjemur setiap ada matahari pagi dan OR secukup nya.

7.Fogging/bersihkan rumah setiap hari (mesin spray disinfectant yg keluar bukan spray cairan tapi berupa fog, jadi tidak basah dan lengket)

8.Pintu, jendela dibuka setiap hari biarkan udara mengalir bersirkulasi.

9.Bagi yg negatif disamping tetap 3M, juga sebaik nya konsumsi vitamin C, D dan E, spray hidung dan obat kumur

10.Suplemen2x lain spt madu, minyak kayu putih utk gosok badan, kumur air garam hangat juga upaya yg baik

11.Perhatian, simpati dan komunikasi dg mereka yg positif terpapar sangat penting, utk menguatkan percaya diri mereka. Contoh: setiap pagi, dan sore saya ajak cucu2x saya saling pandang dan saling berbincang2x dg Anak, Menantu dan cucu yg sdg isolasi. Mereka berada di balkon atas, cucu2x dan kami yg sehat di halaman bawah. Video call, chat di WA dll bisa menghibur mereka yg isolasi baik yg mandiri maupun yg di Wisma Atlit

12.Monitor keadaan kesehatan mereka setiap hari utk menentukan langkah2x selanjutnya, dan cek ketersediaan obat/vitamin mereka shg tidak terlambat konsumsi obat nya.

13.Beruntung saya masih bisa berbagi tugas dengan isteri yg mengelola urusan logistik mereka, terutama yg isolasi mandiri di rumah masing2x karena mereka tidak bisa kemana2x.

14. Ada 3 Filosofi dasar kehidupan pilot tempur dlm menghadapi emergency/keadaan darurat dlm penerbangan, yang sangat membantu saya dalam mengelola dan mengendalikan semuanya.

Apa itu? :

a. Maintain Aircraft Control.
Kendalikan dulu keadaan dg baik, tenang meskipun stress atau panik, meskipun ada 16 orang terpapar positif corona dlm waktu yg bersamaan. 3 diantaranya Anak, Memantu dan Cucu, 2 keponakan dan 11 karyawan.
b. Analyse Situations.
Gejala apa dan siapa yg harus mendapat prioritas dan kemana mereka akan di bawa dan siapa yg menangani nya.
c. Take proper action.
Ambil keputusan yg cepat dan tepat utk menentukan penanganannya, dukungan obat/vitamin, logistik mereka, termasuk pelaksanaan swab test pcr sesuai jadwal hasil konsultasi dgn para dokter.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *