Internasional

Musibah Covid-19 Manusia Serahkan Diri Dihadapan Allah Yang Maha Perkasa & Maha Kuasa

Madiun-Sinarpolitan.com Wabah virus Corona ini sangat-sangat samar. Sampai saat ini, masih belum ada teknologi yang mampu mendeteksi keberadaannya secara langsung di suatu tempat. Banyak negara-negara maju dan canggih justru ambil langkah aman, dengan menutup akses keluar masuk negara mereka.

Begitu samarnya bahaya Corona ini, seharusnya menyadarkan betapa kecil dan tak berdayanya kita di hadapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa, Pencipta virus mungil tak kasat mata tersebut. Maka tak ada tempat berlindung dari Allah kecuali pada Allah sendiri.

Selayaknya kita sadar, bahwa hanya Dialah Maha Pelindung satu-satunya yang mampu melindungi dari segala bentuk bahaya yang samar. Agar kita kembali kepada-Nya, memohon perlindungan.

Terkait berlindung kepada Allah dari marabahaya yang samar, al-Quran telah mengajarkannya melalui Surat al-Falaq:

قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
_dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,_
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
_dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,_
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِي ٱلۡعُقَدِ
_dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),_
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
_dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”_ -Sura Al-Falaq, 1-5

Semua hal di atas; kejahatan makhluk di kegelapan malam, sihir, dan mata jahat orang yang dengki, adalah ragam bahaya yang samar dan tak kasat mata. Lihat, bagaimana di awal Surat, Allah menitahkan untuk memohon perlindungan kepada-Nya semata.

Nabi juga –melalui sunnahnya– telah mengajarkan dzikir dan doa yang diucapkan sebelum tidur. Seperti yang kita ketahui, tidur adalah kondisi di mana manusia benar-benar berada dalam situasi terlemahnya jika berhadapan dengan ancaman dan gangguan, sekecil apapun itu. Betapa tidak, manusia tak mampu berbuat apa-apa untuk melindungi dirinya ketika tertidur, di situlah dibutuhkan penjagaan Allah, Dzat Maha Sempurna yang tak pernah terlelap sesaatpun. Di antara lafaz dzikir yang diajarkan Nabi sebelum tidur adalah;

لا ملجأ ولا منجا منك إلا إليك

_”Tak ada tempat kembali dan berlindung dari-Mu kecuali menuju pada-Mu yaa Allah”._

Indra kita tak mampu mendeteksi gangguan dan ancaman ketika kita terlelap tidur. Nah, virus Corona lebih dahsyat lagi. Di kala terjaga sekalipun, indra kita tak mampu mendeteksinya. Di sinilah seharusnya muncul kesadaran berapa pentingnya penjagaan dari Allah.

Alhasil, kemunculan virus Corona ini selayaknya menjadi momentum agar kita kembali memohon perlindungan hanya kepada Allah.

Jika musibah dahsyat ini tidak mampu membuat kita semakin dekat kepada Allah, lantas mau menunggu musibah apa lagi ? (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *