Jakarta, Sinarpolitan.com – Pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah untuk memberikan bantuan sosial sesuai dengan kapasitas dan juga dampak yang ada di daerahnya masing-masing akibat pandemi virus corona atau covid-19. Salah satunya pemerintah berencana memberikan bantuan langsung tunai (BLT) lewat program dana desa.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, mengatakan pemerintah akan memberikan dana bantuan bagi keluarga miskin yang terdampak covid-19 di desa. Inisiasi tersebut muncul lantaran adanya keluarga miskin yang tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Pemerintah telah menyiapkan kebijakan yang akan dirilis dalam waktu yang tidak lama, yaitu memberikan juga serupa dengan bansos, yaitu kita akan memberikan suatu tambahan dana bagi keluarga miskin atau tidak mampu yang tinggal di desa, yang tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujar Astera dalam “Dialogue Kita, Bantuan Sosial di Tengah Pandemi Covid-19” secara virtual, Rabu (8/4).
Menurut perhitungan sementara yang disampaikan Astera, ada sekitar 5,8 juta keluarga miskin di desa. Direncanakan masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan Rp 600.000 per bulan untuk 3 bulan. Nantinya dana akan diambil dari anggaran program dana desa.
“Jadi nanti dana desa itu yang tadinya penggunaannya untuk cash forward dan juga pemberdayaan masyarakat, ini nanti akan ada satu menu baru yaitu BLT atau bansos yang diberikan kepada desa,” jelasnya.
Adapun anggaran yang dibutuhkan dari dana desa ini bervariasi untuk masing-masing desa. “Kisarannya bisa mencapai sekitar Rp 24 triliun atau setara sekitar 25 – 30 persen dari dana desa. Tapi ini semuanya tergantung dari jumlah hasil assessment kita terhadap penduduk desa yang eligible untuk kebijakan ini,” ungkap Astera.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut pemerintah telah mengidentifikasi dana senilai Rp56 triliun sampai Rp59 triliun dana transfer daerah dan dana desa akan dialihkan untuk penanganan virus corona. Tahun ini, total transfer daerah dan dana desa mencapai Rp850 triliun.
“Ada dana yang bisa direalokasikan membantu masyarakat untuk penanganan Covid-19,” kata Menteri Sri Mulyani melalui Telekonferensi pada Jumat (20/3).
Dia berjanji dana desa yang direalokasi akan digunakan seoptimal mungkin sesuai instruksi Presiden Jokowi. Guna membantu masyarakat, pemerintah hingga aparat desa dalam penanganan pandemi virus Covid-19.(red)