Bima, Sinarpolitan.com – Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan bahan baku teh daun kelor; Teh Celup Moringa KIDOM, MORIKAI dan SaSaMbodoM, CV. Tri Utami Jaya Mataram – NTB selaku pihak produsen, menjalin kemitraan dengan petani.
“Kami membangun kemitraan dengan petani dalam penanaman kelor untuk menyuplai bahan baku teh KIDOM, MORIKAI dan SaSaMbodoM,” jelas Dirut Tri Utami Jaya Nasrin H. Muhtar.
Diakuinya, beberapa bulan terakhir telah terbangun komitmen Kepala Desa Kramat, Kecamatan Kilo Usman M. Ali. Kades bersama warganya siap menanam kelor di atas lahan 50 hektare.
“Pribadi Pak Kades Usman M. Ali sendiri siap menanam lima hektare,” ujar owner perusahaan jamu yang akrap disapa Paduka ini.
Selain Kades, beberapa petani juga sudah mengatakan kesiapannya untuk menanam kelor. “Antara lain, Bapak Ikraman akan menanam 1-2 hektare, Merafuddin 10 hektare, Abdul Hamid dua hektare dan sejumlah petani lainnya siap menanam kelor,” urai Nasrin.
Saat ini, menurut dia, tidak kurang dari 500 Kg daun kelor segar didatangkan dari Desa Katupa, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Itu juga untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Selain dari Desa Malaju, Desa Kramat, Desa Lasi, Desa Kiwu, Desa Mbuju dan Desa Teropo, Kecamatan Kilo.
Selain dari Dompu, di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bima mulai diaktifkan pembelian daun kelor ini. Seperti di Desa Karumbu, Monta, Sape, Parado dan lainnya.
Demikian pula dalam hal membangun kemitraan. Dikatakan Nasrin, tidak hanya di Pulau Sumbawa tapi berlaku di Pulau Lombok.
“Di Pulau Lombok, kemitraan kami bangun dengan masyarakat Desa Gangga, Lombok utara dam Desa Teratak, Lombok Tengah,” tandasnya.
Dibeberkan Nasrin, karena kebutuhan akan bahan baku kelor kering ini meningkat dan banyak, tidak menutup kemungkinan kemitraan dengan petani dilakukan di seluruh Kabupaten di NTB. Kebutuhan dalam satu bulan tidak kurang dari 100 ton kelor kering.(red)